PENTINGNYA MENYUSUI DI SITUASI BENCANA

May 14, 2020

Oleh: Lupita KS



  
  Di tengah pandemi wabah covid19 yang sedang terjadi di Indonesia, bencana banjir terjadi di beberapa wilayah di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar. Hujan deras mengguyur Banda Aceh dan sekitarnya sejak Jumat malam dan mengakibatkan terjadinya banjir di beberapa titik-titik rawan di Banda Aceh dan beberapa daerah di Aceh Besar seperti Ajun dan Keutapang. Saat ini dikabarkan bahwa daerah lain, seperti Bener Meriah pun turut terkena banjir.  

    Tingginya air di lokasi banjir menyebabkan sebagian warga terpaksa harus mengungsi. Di tengah kondisi ini, warga terdampak yang merupakan Ibu menyusui dan bayi serta balitanya perlu mendapat perhatian khusus. Dilansir dari World Health Organization, disebutkan bahwa pemberian ASI pada bayi harus diprioritaskan, didukung, dan dilindungi. Ibu menyusui sebaiknya tetap menyusui bayinya karena menyusui, apalagi dalam situasi darurat seperti ini, sangat bermanfaat bagi ibu dan bayi.

    Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bahwa perlindungan yang diberikan oleh ASI menjadi sangat penting dalam keadaan darurat atau bencana. Selanjutnya dikatakan bahwa menyusui bayi secara eksklusif sangat menguntungkan, karena aman dan produksinya terjamin, serta tidak khawatir akan paparan air yang terkontaminasi di lokasi bencana yang dapat menyebabkan penyakit. Menyusui diketahui dapat menurunkan angka kematian pada bayi. Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang dilakukan segera setelah bayi lahir diketahui dapat menurunkan angka kematian neonatal sebesar 12% diikuti penurunan angka kematian sebanyak 16% pada bayi yang mulai menyusu di 24 jam pertamanya. Pemberian ASI hingga bayi berusia 1 tahun menurunkan angka kematian balita sebanyak 13% dan pemberian MPASI yang bergizi seimbang dapat menurunkan kematian balita hingga 6% (Sentra Laktasi Indonesia dan UNICEF).

   ASI merupakan makanan utama yang sangat penting untuk bayi. ASI bisa dengan mudah diberikan kapanpun meski dalam kondisi sulitnya akses air bersih. ASI juga memiliki banyak manfaat untuk bayi serta mengandung antibodi dan zat lainnya yang berfungsi untuk melindungi bayi dari infeksi yang mematikan.  Efek perlindungan terhadap nyawa ini secara khusus penting dalam konteks kedaruratan, ketika akses air bersih dan kebersihan—dua hal yang diperlukan jika ingin menyajikan susu formula—sering kali terganggu sehingga meningkatkan risiko diare dan penyakit lain (UNICEF Indonesia).

   Bayi yang tidak disusui dalam keadaan darurat dikhawatirkan akan sangat terdampak. Angka kematian bayi yang tidak disusui meningkat hingga 6 kali lebih banyak dibandingkan dengan bayi yang tetap mendapatkan ASI. Selain itu, angka kematian akibat terpapar penyakit seperti pneumonia dan diare juga lebih tinggi pada bayi yang tidak disusui. Selanjutnya, disebutkan bahwa risiko kematian pada bayi yang tidak disusui 14 kali lebih tinggi daripada bayi lainnya yang disusui (Sentra Laktasi Indonesia dan UNICEF).


STOP BANTUAN SUSU FORMULA DI SITUASI BENCANA



   Dalam situasi darurat seperti ini, seringkali ditemukan adanya bantuan atau sumbangan berupa susu formula. Namun, sumbangan susu formula harus dilarang. Kementerian Kesehatan, dengan dukungan dari UNICEF, menerbitkan surat edaran yang mengatur tentang donasi susu formula pengganti ASI dan penggunaannya dalam kondisi darurat bencana. Surat edaran tersebut bertujuan untuk mencegah adanya sumbangan atau bantuan susu formula yang tak terkendali dan penggunaannya hanya diperuntukkan bagi Ibu yang tidak bisa lagi memberikan ASI pada bayinya.

   Dalam kondisi bencana banjir, UNICEF menegaskan bahwa pemberian susu formula sebaiknya tidak dilakukan karena dikhawatirkan sulitnya tersedia air bersih di tempat pengungsian. Pemberian susu formula pada bayi di kondisi ini ditakutkan tidak terjamin kebersihannya dan bisa saja membahayakan bayi. Bayi-bayi tersebut bisa saja terkontaminasi virus yang dapat menyebabkan diare parah yang berujung pada kematian (The Asian Parent Indonesia). Oleh karena itu, pemberian ASI pada bayi sangat dianjurkan dan dukungan untuk Ibu menyusui perlu terus dilakukan.

(Lupita Kemala Sari, M.Sc ; Divisi Komunikasi Aceh Peduli ASI)

You Might Also Like

0 comments

Contact Us

Name

Email *

Message *

Popular Posts

About Us

Aceh Peduli ASI (Aceh Breastfeeding Care) merupakan sebuah Organisasi Non-profit yang membawa visi & misi dalam membantu menciptakan generASI Aceh yang sehat & cerdas melalui pemberian ASI, edukASI dan advokASI. Organisasi ini terbentuk pada 6 Agustus 2016.